Rabu, 04 Juli 2012

The Joker VS Fedex, Siapa Lebih Unggul

Setelah tumbangnya Rafael Nadal di babak kedua, maka pertandingan yang paling ditunggu-tunggu di All England Club adalah partai semifinal yang mempertemukan unggulan pertama Novak Djokovic versus unggulan ketiga Roger Federer.

Uniknya, meski telah bertemu sebanyak 26 kali, kedua pemain belum pernah bertanding di atas lapangan rumput Skor sementara dipegang oleh Federer dengan kemenangan sebanyak 14 kali, namun Djokovic selalu unggul atas Federer di tiga pertemuan terakhir, yaitu di Australia Open 2012, Roma Master dan French Open 2012. Ketiganya di babak semifinal.

Melihat catatan diatas, rasanya tak salah jika pertandingan babak semifinal kali ini akan berlangsung dengan sengit, meski apapun hasilnya Djokovic akan tetap bertengger di pemuncak daftar petenis dunia. Djokovic mencatat prestasi gemilang di tahun ini dengan raihan dua gelar bergengsi dimulai dengan grandslam ketiganya di Australia Open, dilanjutkan dengan Miami Master Februari lalu. Dari 7 penampilannya di tahun ini, catatan terendah Djokovic adalah babak perempat final Madrid Master. Saat itu ia harus mengakui keunggulan kompatriotnya Janko Tipsarevic, 6-7(2), 3-6. 

Meski didudukkan sebagai unggulan pertama, saat Wimbledon dimulai sejumlah pengamat tenis tetap mengunggulkan mantan petenis no 1 Roger Federer  untuk merengkuh gelar ketujuhnya di turnamen tenis paling bergengsi sejagat ini. Pasalnya, motivasi petenis Swiss ini sedang dalam puncaknya, apalagi untuk memperpanjang rekornya sendiri dalam hal capaian gelar grandslamnya yang sudah mencapai 16. Dengan menjuarai Wimbledon 2012, maka prestasi petenis berjuluk Fedex ini akan menyamai rekor Pete Sampras yaitu tujuh kali memahkotai All England Club.

Catatan prestasi Federer sendiri di tahun ini tak kalah ciamik. Dari 10 penampilannya tahun ini, empat gelar berhasil dikumpulkan, tiga diantaranya secara berturut-turut tanpa terkalahkan dimulai dari Rotterdam, Dubai, Indian Well. Gelar terakhirnya adalah Madrid Master Mei lalu. Sementara catatan terburuknya adalah babak ketiga Miami Master saat dihempaskan Andi Roddick  6-7(4), 6-1, 4-6.

Rasanya tak sabar untuk menungu babak semifinal antara kedua pemain top ini, yang akan digelar Jumat besok. Masing-masing petenis mempunyai motivasi tersendiri yang berbeda, yang mengharuskan baik the Djoker maupun Fedex mengeluarkan kemampuan terbaik mereka.  Yang satu ingin membuktikan bahwa dirinya tak menjadi bayang-bayang dalam perseteruan Federer vs Nadal yang sudah berlangsung bertahun-tahun. sementara yang satunya lagi ingin membuktikan bahwa sebagai petenis senior, dirinya belum habis dan masih layak untuk diperhitungkan.

Sayang pertandingan yang diprediksi menjadi yang paling seru di Wimbledon tahun ini sudah harus terjadi di babak semifinal. Mudah-mudahan babak final, siapapun yang bertanding nanti, tidak menjadi sebuah anti klimak dari sebuah pertandingan tenis terakbar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar